dan menikmati senandungmu
Merasakan setiap sentuhan nyata angin
yang semua itu membawaku ke sebuah tempat,
tempat yang indah, dengan sinar mentari yang lembut memancar
Aku berlari dengan gaun putih berkilau
Mendapati sosokmu di depanku yang berdiri kaku
dan memegang setangkai mawar putih
Tatapanmu kosong, bibirmu tenang
namun masih kurasakan nada-nada indah yang kau bawakan tadi
Aku terdiam sejenak mendapati diriku yang seperti menjadi seorang putri
di sebuah dongeng, berada di tempat yang sungguh indah
tempat yang layak dinamai wonderland
Aku mencoba meraba-raba
Apa ini? Apa yang terjadi?
Tiba-tiba sosok di depanku menghilang
Aku menjerit, namun tak ada suara, diam, tenang.
Perlahan-lahan mataku terbuka
namun aku tak lagi ada
di tempat yang layak dinamai wonderland itu
Dan yang kutemui adalah pakaian hitam gelap yang kukenakan
Dan seorang tampan yang terbaring kaku di depanku.
Nada-nada yang indah kini berubah menjadi jerit tangisyang aku yakin dengan warna suara yang berbeda
Mataku meneteskan butiran-butiran air yang lembut
yang kemudian membasahi pipiku
dan melewati garis tipis bibirku, ya, aku tersenyum dan menangis
Bahagia telah melihat kau tenang di tempat yang sungguh indah
Sampai bertemu di Surga yang kekal
Aku mencintaimu.
-Maria Louise Rawis-
2012


