tajam, bak ujung pisau yang silau memancar
menusuk sampai ke dalam akar jiwa...
sesaat aku mengerti dengan sikapnya yang dingin
dengan hati membeku terbungkus es tanpa titik tembus...
yang terucap dari sela bibir manisnya adalah raungan ganas
layaknya singa lapar berada tepat di depan mangsanya...
"dia tak ingin aku lagi dia membenci diri ini"
kata-kata ini berjalan kesana-kemari diotakku
menggumam dan berisyarat aku harus melupakannya...
dari sela-sela kecil hatiku terdengar bisikan bernada memohon
"jangan lupakan dia jangan lepaskan dia"...
pikiran kacau menghatui diriku
ketakutan menjalar cepat dari ubun kepala hingga ujung jemari kaki
menjalar balik ke kepala dan terus berotasi...
ingin rasanya menutup rapat mata ini
tak ingin tahu apa yang terjadi dan apa yang kemudian akan terjadi...
dia, membuat aku serasa memikul beribu karung beras di punggung
dan akhirnya membuat jatuh tak berdaya hingga terluka...
:(
-MARIA LOUISE RAWIS 2011-
No comments:
Post a Comment